Bencana alam merupakan musibah yang
tak bisa kita hindarkan walaupun seorang raja atau Presiden tak bisa mencegah
terjadinya bencana alam dan gempa bumi yang sekarang sedang menimpa kita. Gempa
bumi dan bencana alam sudah terjadi sejak zaman dulu bahkan ketika zaman
Rosulollah.
Suatu kali
di Madinah terjadi gempa bumi. Rasulullah SAW lalu meletakkan kedua tangannya
di atas tanah dan berkata, "Tenanglah … belum datang saatnya bagimu.''
Lalu, Nabi SAW menoleh ke arah para sahabat dan berkata, "Sesungguhnya
Rabb kalian menegur kalian … maka jawablah (buatlah Allah ridha kepada
kalian)!"
Dari pernyataan di atas jelas bahwa
kejadian gempa dan musibah lainnya adalah karena kita sudah tidak ingat lagi
pada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan itu merupakan teguran
pada kita bahwa kita telah melupakkannya dan tidak lagi berrsyukur dari apa
yang telah kita nikmati selama ini.
Setelah Rosulullah wafat gempa dan
musibah lainnya terjadi lagi pada zaman Khalifah Umar bin Khotob, sehingga pada
kejadian itu Umar bin Khotob teringat akan nabi Muhammad SAW, ketika terjadinya
musibah.
Sepertinya,
Umar bin Khattab RA mengingat kejadian itu. Ketika terjadi gempa pada masa
kekhalifahannya, ia berkata kepada penduduk Madinah, "Wahai Manusia, apa
ini? Alangkah cepatnya apa yang kalian kerjakan (dari maksiat kepada Allah)?
Andai kata gempa ini kembali terjadi, aku tak akan bersama kalian lagi!"
Seorang dengan ketajaman mata bashirah seperti Umar bin Khattab bisa, merasakan bahwa kemaksiatan yang dilakukan oleh para penduduk Madinah, sepeninggal Rasulullah dan Abu Bakar As-Shiddiq telah mengundang bencana.
Umar pun
mengingatkan kaum Muslimin agar menjauhi maksiat dan segera kembali kepada
Allah. Ia bahkan mengancam akan meninggalkan mereka jika terjadi gempa kembali.
Sesungguhnya bencana merupakan ayat-ayat Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya,
jika manusia tak lagi mau peduli terhadap ayat-ayat Allah.
Kejadian
bencana juga menimpa pada zaman khalipah Umar yang lain yaitu Umar Bin Abdul
Azis, kejadian itu terjadi karena pengaruh penomena alam dan ulah manusia yang
selalu merusaknya dan tak pernah bersyukur padanya.
Khalifah
Umar bin Abdul Aziz juga tak tinggal diam saat terjadi gempa bumi pada masa
kepemimpinannya. Ia segera mengirim surat kepada seluruh wali negeri, Amma
ba'du, sesungguhnya gempa ini adalah teguran Allah kepada hamba-hamba-Nya, dan
saya telah memerintahkan kepada seluruh negeri untuk keluar pada hari tertentu,
maka barangsiapa yang memiliki harta hendaklah bersedekah dengannya."
"Allah berfirman, 'Sungguh beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan tobat ataupun zakat). Lalu, dia mengingat nama Tuhannya, lalu ia sembahyang." (QS Al-A'laa [87]:14-15). Lalu katakanlah apa yang diucapkan Adam AS (saat terusir dari surga), 'Ya Rabb kami, sesungguhnya kami menzalimi diri kami dan jika Engkau tak jua ampuni dan menyayangi kami, niscaya kami menjadi orang-orang yang merugi."
Jika saja
kedua Umar ada bersama kita, mereka tentu akan marah dan menegur dengan
keras, karena rentetan "teguran" Allah itu tidak kita hiraukan bahkan
cenderung diabaikan. Maka, sebelum Allah menegur kita lebih keras, inilah
saatnya kita menjawab teguran-Nya. Labbaika Ya Allah, kami kembali kepada-Mu.
Wallahu a'la
Dari
rangkaian peristiwa yang dialami kedua khalifah di atas seharusnya kita dapat
mengambil hikmahnya, dengan tidak mengabaikan sang pencipta dan sealu saling
toleransi serta menolong kepada sesama, rakyat kita pemimpin kita seharusnya
peduli akan kepedulian pada lingkungan dan jangan melupakan sang pencipta agar
teguran yang diarah oleh sang kholiq tidak sedahsyat seperti bencana yang
selama ini kita alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar