Jumat, 28 Februari 2014

BENCANA ALAM KETIKA ZAMAN UMAR BIN KHATAB DAN UMAR BIN ABDUL AZIS

Oleh Drs. Ero Rojai




Bencana alam merupakan musibah yang tak bisa kita hindarkan walaupun seorang raja atau Presiden tak bisa mencegah terjadinya bencana alam dan gempa bumi yang sekarang sedang menimpa kita. Gempa bumi dan bencana alam sudah terjadi sejak zaman dulu bahkan ketika zaman Rosulollah.
Suatu kali di Madinah terjadi gempa bumi. Rasulullah SAW lalu meletakkan kedua tangannya di atas tanah dan berkata, "Tenanglah … belum datang saatnya bagimu.'' Lalu, Nabi SAW menoleh ke arah para sahabat dan berkata, "Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian … maka jawablah (buatlah Allah ridha kepada kalian)!"
Dari pernyataan di atas jelas bahwa kejadian gempa dan musibah lainnya adalah karena kita sudah tidak ingat lagi pada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan itu merupakan teguran pada kita bahwa kita telah melupakkannya dan tidak lagi berrsyukur dari apa yang telah kita nikmati selama ini.
Setelah Rosulullah wafat gempa dan musibah lainnya terjadi lagi pada zaman Khalifah Umar bin Khotob, sehingga pada kejadian itu Umar bin Khotob teringat akan nabi Muhammad SAW, ketika terjadinya musibah.
Sepertinya, Umar bin Khattab RA mengingat kejadian itu. Ketika terjadi gempa pada masa kekhalifahannya, ia berkata kepada penduduk Madinah, "Wahai Manusia, apa ini? Alangkah cepatnya apa yang kalian kerjakan (dari maksiat kepada Allah)? Andai kata gempa ini kembali terjadi, aku tak akan bersama kalian lagi!"

              Seorang dengan ketajaman mata bashirah seperti Umar bin Khattab bisa, merasakan bahwa kemaksiatan yang dilakukan oleh para penduduk Madinah, sepeninggal Rasulullah dan Abu Bakar As-Shiddiq telah mengundang bencana.
Umar pun mengingatkan kaum Muslimin agar menjauhi maksiat dan segera kembali kepada Allah. Ia bahkan mengancam akan meninggalkan mereka jika terjadi gempa kembali. Sesungguhnya bencana merupakan ayat-ayat Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya, jika manusia tak lagi mau peduli terhadap ayat-ayat Allah.
Kejadian bencana juga menimpa pada zaman khalipah Umar yang lain yaitu Umar Bin Abdul Azis, kejadian itu terjadi karena pengaruh penomena alam dan ulah manusia yang selalu merusaknya dan tak pernah bersyukur padanya.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga tak tinggal diam saat terjadi gempa bumi pada masa kepemimpinannya. Ia segera mengirim surat kepada seluruh wali negeri, Amma ba'du, sesungguhnya gempa ini adalah teguran Allah kepada hamba-hamba-Nya, dan saya telah memerintahkan kepada seluruh negeri untuk keluar pada hari tertentu, maka barangsiapa yang memiliki harta hendaklah bersedekah dengannya."

               "Allah berfirman, 'Sungguh beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan tobat ataupun zakat). Lalu, dia mengingat nama Tuhannya, lalu ia sembahyang." (QS Al-A'laa [87]:14-15).  Lalu katakanlah apa yang diucapkan Adam AS (saat terusir dari surga), 'Ya Rabb kami, sesungguhnya kami menzalimi diri kami dan jika Engkau tak jua ampuni dan menyayangi kami, niscaya kami menjadi orang-orang yang merugi."
Jika saja kedua Umar  ada bersama kita, mereka tentu akan marah dan menegur dengan keras, karena rentetan "teguran" Allah itu tidak kita hiraukan bahkan cenderung diabaikan. Maka, sebelum Allah menegur kita lebih keras,  inilah saatnya kita menjawab teguran-Nya. Labbaika Ya Allah, kami kembali kepada-Mu. Wallahu a'la
Dari rangkaian peristiwa yang dialami kedua khalifah di atas seharusnya kita dapat mengambil hikmahnya, dengan tidak mengabaikan sang pencipta dan sealu saling toleransi serta menolong kepada sesama, rakyat kita pemimpin kita seharusnya peduli akan kepedulian pada lingkungan dan jangan melupakan sang pencipta agar teguran yang diarah oleh sang kholiq tidak sedahsyat seperti bencana yang selama ini kita alami.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar